<?php echo $berita_read->judul_berita ?>

Pada tanggal 10 hingga 11 Mei 2024, telah dilaksanakan pelatihan daring bagi para pembimbing klinik dengan menggunakan metode preceptorship. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bimbingan klinik di berbagai fasilitas kesehatan, serta memastikan para pembimbing memiliki keterampilan yang memadai dalam membimbing mahasiswa maupun tenaga kesehatan pemula. Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara RSUD Tarakan Jakarta dan para fasilitator yang berpengalaman di bidangnya.

Pelatihan daring yang berlangsung selama dua hari ini diikuti dengan antusias oleh para peserta. Mereka diberikan materi yang komprehensif mengenai metode preceptorship, termasuk teori dan praktik terbaik dalam bimbingan klinik. Peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi secara langsung dengan fasilitator, sehingga mereka dapat memahami dan menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dengan lebih baik.

Setelah sesi daring, pelatihan dilanjutkan dengan sesi tatap muka yang dibagi menjadi dua batch. Batch pertama dilaksanakan pada tanggal 13-14 Mei 2024, dan batch kedua pada tanggal 17-18 Mei 2024. Setiap batch dihadiri oleh 37 hingga 38 peserta, sehingga seluruh peserta yang berjumlah 75 orang dapat terakomodasi dengan baik. Sesi tatap muka ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan secara langsung teknik-teknik preceptorship di bawah bimbingan langsung fasilitator yang berpengalaman.

Selama pelatihan, peserta diajak untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, evaluasi, dan feedback yang efektif. Mereka juga dilatih untuk mengenali berbagai tantangan yang mungkin dihadapi selama proses bimbingan dan cara mengatasinya dengan strategi yang tepat. Metode preceptorship yang diajarkan diharapkan dapat membantu para pembimbing dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi para mahasiswa dan tenaga kesehatan pemula.

RSUD Tarakan Jakarta, sebagai mitra pelatihan ini, sangat mendukung inisiatif ini dan berharap dapat terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas bimbingan klinik di Indonesia. Dengan fasilitator yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidangnya, diharapkan para peserta pelatihan dapat menjadi pembimbing yang kompeten dan mampu berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis, tetapi juga membangun jaringan profesional yang kuat antar pembimbing klinik. Para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan terus berkembang.

Secara keseluruhan, pelatihan pembimbing klinik dengan metode preceptorship ini berjalan dengan sukses dan mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Diharapkan, hasil dari pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan klinik di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

.