Berikut ini adalah detail informasi pelatihan Workshop Seminar Penatalaksanaan Penanganan Kegawatdaruratan Pada Neonatus. Silakan mendaftarkan diri di pelatihan yang sesuai dengan kualifikasi Bapak/Ibu
⚠️⚠️⚠️ KETENTUAN REGISTRASI WEBINAR/SEMINAR/WORKKSHOP/PELATIHAN
Terimaksih
KembaliKegawatdaruratan neonatal merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa seseorang, hal ini dapat terjadi selama kehamilan, ketika kelahiran bahkan saat hamil. Sangat banyak sekali penyakit serta gangguan selama kehamilan yang bisa mengancam keselamatan ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Kegawatan tersebut harus segera ditangani, karena jika lambat dalam menangani akan menyebabkan kematian Masa neonatal, periode dari 0 sampai 28 hari setelah kelahiran, merupakan periode kritis dalam kehidupan manusia. Pada periode ini, bayi baru lahir mengalami transisi dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Masa transisi ini rawan terhadap berbagai masalah kesehatan yang dapat berakibat fatal, dan dikenal sebagai kegawatdaruratan neonatal. Beberapa faktor yang mendasari tingginya angka kegawatdaruratan pada neonatus:
Masa transisi: Bayi baru lahir belum sepenuhnya beradaptasi dengan lingkungan luar rahim, sehingga rentan terhadap berbagai gangguan fisiologis.
Sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang: Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir belum matang, sehingga mudah terserang infeksi.
Organ tubuh yang belum matang: Organ tubuh vital seperti paru-paru, jantung, dan ginjal belum matang sempurna, sehingga lebih rentan terhadap gangguan fungsi.
Faktor ibu: Kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan dapat memengaruhi kesehatan bayi baru lahir.
Faktor lingkungan: Faktor lingkungan seperti polusi udara, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak, dapat meningkatkan risiko kegawatdaruratan pada neonatus.
Dampak kegawatdaruratan pada neonatus:
Kematian: Kegawatdaruratan neonatal merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia.
Kecacatan permanen: Gangguan kesehatan pada masa neonatal dapat mengakibatkan kecacatan permanen pada bayi.
Gangguan perkembangan: Kegawatdaruratan neonatal dapat mengganggu perkembangan otak dan organ tubuh lainnya, sehingga berakibat pada keterlambatan perkembangan.
Keterlambatan pertumbuhan: Bayi yang mengalami kegawatdaruratan neonatal mungkin mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik.
Seminar ini di laksanakan agar para peserta memahami penatalaksanaan penanganan kegawatdaruratan pada neonatus dengan sesuai standar prosedur penatalaksanaan penanganan kegawatdaruratan neonatal
TUJUAN
Tujuan Umum
Pelatihan kegawatdaruratan pada neonatus bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menangani situasi darurat yang mengancam jiwa pada bayi baru lahir
Tujuan Khusus
Mampu melakukan penilaian awal bayi baru lahir dengan menggunakan skor APGAR dan skor Silverman
Menguasai teknik resusitasi kardiopulmoner (RCP) neonatus dengan menggunakan teknik Bag-Mask Ventilation dan Kompresi Dada Luar
Mampu menggunakan alat bantu napas seperti Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dan Mechanical Ventilation pada neonatus.
Mampu melakukan langkah - langkah stabilisasi berdasarkan kegawatannya.
Mampu melakukan stabilisasi medik pada neonatus.
Melakukan kontrol infeksi selama proses stabilisasi pada neonatus.
PESERTA
Seluruh pemberi layanan asuhan pasien dan Juga Mahasiswa Keperawatan, Perawat, bidan dan Dokter .
D. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan
E. MATERI
6 SKP
Rp. 110.006
Full Online
10 Agustus 2024 (Agustus)